Pantai Koka : Keindahan Dalam Balutan Magis

Alam Flores seakan tak pernah berhenti menyajikan keelokannya. Mulai dari ujung Barat hingga ujung Timur pulau ini, tersaji lengkap bentang alam seperti pegunungan yang hijau ketika musim hujan dan menguning ketika musim kemarau. Gugusan terumbu karang menjadi rumah bagi ikan beraneka ragam, jenis dan warna. Tak ketinggalan hamparan pasir putih nan halus bak permadani yang menjadi sabuk pemanis, pemisah antara daratan nan hijau dengan lautan yang biru bening.
Kapal-kapal nelayan disekitar Pantai Koka

Keindahan tak terbantahkan ada di sebuah pantai yang bernama Koka. Koka berasal dari nama spesies burung yang menurut warga sekitar sampai saat ini masih sering beterbangan dan hinggap disekitar pantai tersebut. Pantai Koka terletak di dusun Kangarusa, desa Wolowiro, kecamatan Paga, kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur. Berjarak kurang lebih 42 km dari kota Maumere, pantai berpasir putih halus ini memiliki keunikan tersendiri berupa garis pantainya yang melengkung menyerupai angka 3 dimana tiap ujung nya menjorok ke laut membentuk tanjung. Airnya yang bening menggoda setiap pengunjung untuk menikmatinya. Tapi tetap berhati-hati karena ombak di pantai Koka cukup kuat, ciri khas ombak pantai laut bagian Selatan. Keadaan sekitar pantai yang teduh dan rimbun membuat kita betah berlama-lama menikmati keasrian alam Koka. Segarnya kelapa muda sampai tegukan terakhir, semilir angin yang berhembus sejuk, dan deru ombak yang bersayup-sayup sampai di telinga saya, membuat saya sejenak melupakan sang waktu.
Penjaja makanan sekitar pantai
Warga sekitar berekreasi di Pantai Koka 

Deburan ombak pantai selatan seakan menjadi orkestra alami pengiring cerita Bapak penjaga kios. Kesan magis menyeruak ketika bapak ini mulai bertutur tentang bagain tengah pantai ini. Terdapat sebuah makam tua di tanjung bernama Ripangela ini. Makam tua ini konon milik Rado, anak dari tetua dusun Kangarusa bernama Laki. Makam Laki sendiri berada di Tanjung Ngalu Tolo, tak jauh dari Ripangela, makam Rado. Dihadapan tanjung Ripangela, terpisah dengan daratan, terdapat sebuah pulau kecil bernama Nusa Koka. Mitos yang berkembang, pulau itu adalah sebuah kapal jurusan pulau Sabu yang karam. Pulau ini konon memiliki satwa endemik berupa ular belang yang hidup di antara batu karang. Tak perlu khawatir karena ular-ular ini tidak menggigit. Ular-ular ini konon adalah jelmaan dari awak kapal. Sekitar 1 km dari Makam Rado, terdapat sebuah batu besar berwarna hitam. Batu ini disebut Watu Jara atau Batu Kuda, bentuknya seperti punggung seekor kuda, dimana kepala dan ekornya menghujam ke tanah. Menurut cerita bapak penjaga kios, batu ini adalah jelmaan seekor kuda sakral.
Pemandangan Koka dari Ripangela
Nusa Koka dari kejauhan 

Lagi-lagi Infrastruktur
Sejak ditemukan pada tahun 90’an oleh beberapa wisatanan dari mancanegara, perkembangan pantai Koka tergolong lambat. Entah apa penyebabnya, padahal pantai ini bisa menjadi ikon pariwisata Flores, khususnya kabupaten Sikka. Sekitar 5 tahun yang lalu ketika pertama kali saya menyambangi pantai ini, saya cukup kesulitan menemukan lokasi pantai ini. Dikarenakan penanda lokasi pantai tidak jelas terbaca dari jalan utama, tapi sekarang sudah ada penanda baru yang jelas menunjukan lokasi pantai lengkap dengan jaraknya dari jalan utama.
Salah satu sudut pantai Koka
Anak-anak menggunakan bambu sebagai pelampung 

Satu hal yang belum berubah dari perkenalan pertama saya dengan pantai ini adalah jalannya yang masih rusak, tidak rata, dan becek dikala hujan turun. Jalanan seperti ini sudah berumur puluhan tahun sejak pertama kali seorang pastur daerah sekitar berinisyatif untuk membuka jalan yang di awal ditemukannya masih berupa jalan setapak. Hal ini tak selaras dengan perkembangan jaman dimana sebagai objek wisata, seharusnya sarana infrastruktur menuju lokasi dapat diperbaiki berupa perataan dan pelebaran jalan. 
Menyusuri bukit disekitar tanjung Koka
Salah satu tebing yang mengarah ke laut Selatan 

Menurut penuturan Bapak penjaga kios, 2-3 bulan kedepan, pemkab Sikka akan mulai melakukan penataan dan pelebaran jalan menuju pantai Koka. Walaupun tergolong lambat, kita berharap upaya ini dapat memberikan dampak signifikan untuk pantai Koka dan sekitarnya. Semoga di waktu yang akan datang, keindahan pantai Koka dapat dinikmati oleh lebih banyak wisatawan baik lokal maupun asing. Tentu jangan lupakan bahwa segala keindahan alam Koka yang luar biasa ini haruslah kita syukuri dan jaga bersama. Terimakasih Tuhan, terimakasih Indonesia, terimakasih Flores.   


Komentar

  1. pemandangan dan fotonya bagus, jadi pengen ke flores

    BalasHapus
  2. Terima Kasih Infonya Gan...

    ikuti juga & Jangan Sampai Ketinggalan
    Kontes Referral ituDewa Total Hadiah
    100Juta


    Pendaftaran dimulai pada Tanggal 17 Oktober 2017
    Pendaftaran berakhir pada Tanggal 17 Januari 2018
    Pemenang akan diumumkan pada Tanggal 17 Februari 2018
    Hadiah akan dibagikan pada 18 Februari 2018

    BalasHapus

Posting Komentar